Ticker

6/recent/ticker-posts

Ad Code

Antara Hidayah, Obat, Dan Rahmatnya Qur’an

 


Sebagaimana yang ditegaskan oleh Allah bahwa al-Qur’an di antara fungsinya  adalah sebagai hidayah, peringatan, syifa’, dan rahmat. Fungsi al-Qur’an sebagai hidayah itu dijelaskan di antaranya dalam surat Al-Baqarah: 2 dan185. Fungsi al-Qur’an sebagai peringatan dijelaskan dalam surat Al-Furqan:1, Shad:87, Takwir:27 dan fungsi al-Qur’an sebagai obat sakit jiwa (psikosis-neurosis) dan rahmat dijelaskan dalam surat al-Isra’: 82.

Pertanyaannya kemudian, kapan al-Qur’an menjadi hidayah, dan syifa’ bagi manusia? Al-Qur’an dapat berfungsi sebagai hidayah bagi manusia setidaknya dengan tiga syarat: Pertama, selagi al-Qur’an itu di baca. Al-Qur’an sendiri artinya bacaan, kitab yang dibaca; kedua, selagi al-Qur’an itu dikaji, direnungkan dan dihayati maknanya; ketiga, selagi al-Qur’an itu diamalkan isinya dan diikuti petunjukknya.

Jika ketiga hal di atas tidak dipenuhi, maka al-Qur’an tidak akan memberikan petunjuk, obat maupun rahmat bagi manusia. Mana mungkin al Qur’an bisa memberikan hidayah kepada manusia tanpa manusia membaca dan menghayatinya? Ibarat rambu-rambu lalu lintas, mana mungkin pengendara kendaraan bisa aman di jalan/ tahu arah tanpa ia bisa membaca dan memahami rambu-rambu tersebut? (dan tentunya harus mentaatinya).

       Oleh sebab itu, orang yang banyak bergelimang dengan maksiat adalah orang yang tidak mendapat petunjuk al-Qur’an, yaitu orang-orang yang tidak mau dan mampu membaca dengan benar, tidak mau menghayati maknanya dan tidak pula mengamalkannya.

Oleh; Muhammad Alfan

 

Posting Komentar

0 Komentar